Setelah lama menggunakan wordpress, blogger, joomla sebagai media untuk blogging akhirnya saya memutuskan untuk bermigrasi menggunakan octopress. Hmmm sebenernya ini tulisannya mas sugeng karena saya juga sejalan dengan beliau maka saya ingin menuliskannya kembali di blog saya ini…hehe… Alasan kenapa saya bermigrasi sebagai berikut:
Plugin Wordpress terlalu banyak
Salah satu keunggulan worpress adalah tersedianya plugin yang banyak, namun untuk mengelola plugin-plugin yang terinstall terlalu makan waktu sehingga terkadang malah tidak fokus pada tujuan nge-blog yaitu menulis.
Cepat dan Efisien
Octopress framework menggunakan Jekyll untuk menggenerate halaman-halaman websitenya. Semua halaman blog adalah static page sehingga tidak membutuhkan proses yang berat pada server dan dapat didownload secepatnya ke browser client.
Hosting di Github Pages
Web static octopress bisa dihosting-kan di Github pages yang notabene gratis. Terlebih github selalu online dan waktu respon yang cepat.
Mudah digunakan
Workflow penggunaan octopress juga sangat mudah, cukup dengan perintah command line posting blog lansung selesai.
1 2 3 |
|
Markdown
Sebagai editor, octopress menggunakan Markdown. Menggunakan markdown lebih simple dan cepat daripada wordpress editor. Untuk markdown editor di Linux saya menggunakan Haroopad.
Tidak menggunakan database/Static pages
apa? tidak menggunakan database?? Ya, octopress tidak memerlukan database content sehingga tidak ada query yang memberatkan server. Config file disimpan di file _config
kemudian halaman blog digenerate oleh jekyll
.
Security yang lebih baik
Tentunya dengan menggunakan service kepunyaan github, securitas dari blog lebih kuat.
Tersedia Plugin
Octoress tentunya juga memiliki plugin-plugin yang dapat dipakai seperti Disqus, Twitter, Facebook, Github, dll..
Untuk sementara mungkin hal diatas yang bisa saya pikirkan. Dan sampai sekarang saya cukup puas menggunakan octopress.